search

Selasa, 01 Maret 2011

Apa itu Ahmadiyah?

Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 Februari 1835 M.; dan meninggal 26 Mei 1906 di India.

Ahmadiyah masuk Indonesia tahun 1935. Kini sudah mempunyai sekitar dua ratus cabang terutama Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB, dan lain-lain. Pusatnya saat ini di Parung, Bogor, Jawa Barat.

Kesesatan Ahmadiyah

Dari hasil penelitian LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam), ditemukan butir-butir kesesatan dan penyimpangan Ahmadiyah ditinjau dari ajaran Islam. Butir-butir kesesatan dan penyimpangan itu diringkas sebagai berikut:

1. Ahmadiyah Qadian berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari India adalah nabi dan rasul. Siapa yang tidak mempercayainya adalah kafir dan murtad.

2. Ahmadiyah Qadian mempunyai kitab suci sendiri yang diberi nama Tadzkirah.

3. Kitab suci Tadzkirah adalah kumpulan “wahyu” yang diturunkan ‘Tuhan” kepada “Nabi Mirza Ghulam Ahmad” yang kesuciannya sama dengan kitab suci Al-Qur’an dan kitab-kitab suci yang lain seperti Taurat, Zabur, dan Injil karena sama-sama wahyu dari Tuhan.

4.Orang Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri untuk melakukan ibadah haji yaitu Rabwah dan Qadian di India. Mereka mengatakan, “Alangkah celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qadian. Haji ke Mekkah tanpa haji ke Qadian adalah haji yang kering lagi kasar.” Selama hidupnya, “Nabi Mirza Ghulam Ahmad” tidak pernah haji ke Mekkah.

5. Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan, dan tahun sendiri. Nama-nama bulan Ahmadiyah yaitu:

1. Suluh

2. Tabligh

3. Aman

4. Syahadah

5. Hijrah

6. Ihsan

7. Wafa

8. Zuhur

9. Tabuk

10. Ikha’

11. Nubuwah

12. Fatah

6. Berdasarkan firman “Tuhan” yang diterima oleh “nabi” dan “rasul” Ahmadiyah yang terdapat dalam kitab suci Tadzkirah yang berbunyi, artinya, “Dialah Tuhan yang mengutus Rasul-Nya ‘Mirza Ghulam Ahmad’ dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas segala agama-agama semuanya.” (Tadzkirah halaman 621).

Hal ini menunjukkan bahwa Ahmadiyah bukan suatu aliran dalam Islam, tetapi merupakan suatu agama yang harus dimenangkan terhadap semua agama-agama lainnya termasuk agama Islam.

7. Secara ringkas, Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri, sistem penanggalan sendiri, tempat untuk haji sendiri, memiliki khalifah sendiri yang sekarang khalifah ke-4 yang bermarkas di London bernama Thahir Ahmad. Semua anggota Ahmadiyah yang ada diseluruh dunia wajib tunduk dan taat kepada dia. Orang diluar Ahmadiyah adalah kafir, sedangkan wanita Ahmadiyah haram dikawini laki-laki di luar Ahmadiyah. Orang yang tidak mau menerima Ahmadiyah tentu menglami kehancuran.

8. Berdasarkan ayat-ayat kitab suci Ahmadiyah (Tadzkirah), tugas dan fungsi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul yang dijelaskan oleh kitab suci umat Islam (Al-Qur’an), dibatakan dan diganti oleh “nabi” orang Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad.

Sikap Negara-Negara Islam dan Organisasi Islam Internasional terhadap Ahmadiyah

1. Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah diseluruh Malaysia sejak tanggal 18 Juni 1975.

2. Brunei Darussalam juga melarang ajaran Ahmadiyah.

3. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan tidak boleh haji ke Mekkah.

4. Rabithah ‘Alam Islamy yang berkedudukan di Mekkah telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan keluar dari Islam.

Sumber:

Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Hartono Ahmad Jaiz; Pustaka Al-Kautsar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar